Monday, April 27, 2009

BE A PRINCESS

BY: dHEVIN

In a school


Aku baru pindah ke Negara ini. Kata papaku Negara ini bernama Kizaiya. Negara yang taraf hidupnya paling tinggi di Asia. Tepatnya aku menempati kota Grivan. Di sini banyak ditinggali keluarga bangsawan Kizaiya. Para sepupu, saudara, rekan kaisar Kizaiya. Aku pindah ke sini karena papa membuka cabang baru perusahaannya di sini. Papa bekerja sebagai direktur sekaligus owner sebuah pabrik tekstil dan sutera.

Deluxe High School masih sepi saat aku datang. Aku mulai mencari ruang kepala sekolah. Karena aku anak pindahan dan baru pagi ini tiba di sekolah aku kesusahan nyari kelasku. Bolak-balik aku berjalan tapi hanya muter-muter berkali-kali.

Hai, ada yang bisa aku bantu?” sapa seorang cewek padaku.

Ia memakai seragam yang sama seperti aku. “Iya, ruang kepsek di mana ya?” aku bertanya.

Oh, kamu anak baru ya? Aku kelas sepuluh tiga. Nama kamu siapa?”

Sansan Zhang. Kalo kamu?”

Mariska When. Salam kenal,” ia menjabat tanganku.

Kami menelusuri lorong-lorong koridor dan mendaki tangga menuju ke ruang kepsek. Deluxe High School memang sangat megah dan mewah bangunannya. Kalau dari luar ini lebih mirip istana ketimbang SMA. Apalagi seni arsitekturnya lebih bergaya eropa.

Sampai di ruang kepsek, Mariska meninggalkanku. Aku segera masuk dan ditanya-tanya oleh pak Redi, sang kepsek. Setelah itu beliau memanggil salah satu guru dan menyuruhnya mendampingiku berkeliling sekolah dan mengantarku ke kelas jam pertama.

Kakiku sudah pegal sekali karena harus mengelilingi SMA ini jalan kaki. Sampai di depan kelas musik aku sudah loyo. Aku disambut oleh guru musik yang sedang mengajar. Aku disuruh memperkenalkan diri pada anak-anak yang lain. Kemudian, beliau menyuruhku duduk sebangku dengan Mariska. Ternyata aku sekelas dengannya.

Berhubung aku dan Mariska sudah dari tadi kenalan, jadinya gak kikuk lagi. Guru musiknya bernama pak Mario. Beliau sedang mengajari cara bermain violin dengan benar. Tapi para muridnya ini sibuk dengan obrolan mereka masing-masing. He-he-he aku juga begitu, aku malah asyik berbincang dengan Mariska.Anehnya pak Mario tak pernah marah, ia hanya diam menyaksikan kebadungan kami.

Pelajaran musik pun cepat berlalu. Kita segera menuju ruang Tata Boga untuk praktek memasak sup ayam. Gurunya bu Rila.

Eh San, ambilin panci cepet!” Ray berseru padaku.

Aku segera mengambilnya walau pun rada berat. Aku senang deh, semua warga kelas ini cepat membaur padaku. Mereka manganggapku seakan bukan murid baru. Kita jadi cepat akrab, saling terbuka dan bergotong royong bikin guru-guru kesel.

BLUUURG!!!

Kompor praktek Panji meletus dahsyat mengagetkan kita. Anak-anak berkarian ingin mengomeli Panji. Tapi Panji, dengan kegesitannya meloncat berlari ke luar ketakutan.

Saking ngebutnya ia berlari, tak sengaja ia menabrakku dari belakang. Aku terpelanting ke belakang menyerempet taplak meja. Seluruh barang yang ada di meja itu terangkat dan berserakan di mana-mana. Salah satu toples bumbu terinjak Joko. Ia terjatuh mengenai meja kompor Mariska yang sotonya sudah matang. Akibatnya soto itu tumpah dan kompornya meluncur menbrak meja peralatan masak. Meja itu terbakar seketika.

Kelas tata boga rusuh sekali. Bu Rila kelojatan jantungan melihat kekacauan ini. Kita hanya berusaha memperbaiki kelas. Tapi rasanya usaha itu sia-sia. Kita malah saling melempar kubis sisa memasak. Bahkan ada yang melempar telur padaku. Ku balas dengan melempar sendok sayur ke kepelanya yang penuh bihun. Semua saling mengotori. Ini sekolah yang sangat seru yang pernah kutempati.

Berhentiii!!!” bu Rila berteriak ganas.

Kita semua menghentikan aktifitas berperang. Semua diam seribu bahasa memperhatikan bu Rila yang kewalahan. Tentu aku jadi tak enak hati. Nampak matanya berkaca-kaca ingin menangis. Entah karena sedih atau terharu pada kehebatan kita.

Kelas selesai!” ucap bu Rila.

Perlu kita bantu membereskan, Bu?” tawar Joko.

Oh, jangan. Tak perlu kalian membantu. Keluar!”

Kita jadi ketakutan sendiri. Maka lekas kita membereskan tas dan berlari keluar kelas. Di luar kelas, warga sepuluh tiga cengengesan mengingat kejadian tadi. Mereka penuh bahagia seakan tak punya dosa sama sekali. Ini mengagumkan.

Kamu lihat yang tadi?” tanya Mariska.

Ya. Sangat seru,” jawabku.

Jika kau sekolah di sini dan berkelas di Deluxe maka kekacauan itu sudah menjadi tradisi harian,” ujar Mariska.

Aku tak percaya yang dikatakan Mariska. Ini tak mungkin di Deluxe. Ini kan sekolah khusus yang paling bergengsi di kota ini. Semua yang bersekolah di sini adalah bangsawan yang kaya raya.

Bel istirahat terdengar, para murid Deluxe langsung menyerbu kantin yang ada di halaman belakang. Aku ditemani Mariska dan Joko makan di sana. Aku pesan bakso, Mariska pesan mie china, dan Joko pesan pangsit. Rupanya Joko dan Mariska adalah teman akrab.

Gimana sih system di Deluxe ini?” tanyaku pada mereka.

Lu pingin tau?” Joko bertanya.

Of course,” jawabku.

Gini, sekarang kan hari selasa. Kemaren pelajaran eksakta. Besok pelajaran olah raga dan etika. Hari kamis club time, jum’at dan sabtu libur rutin. Tiap akhir bulan ada acara liburan bersama,” Mariska menjelaskan sambil melahap mienya.

Kamu dari Tokyo kan?” tanya Joko.

Yap,” jawabku.

~~~~


Ethics


Aku bergegas menuju kelas etika. Hari ini aku terlambat bangun. Berkat papa yang mengajakku nonton acara bola tadi malam. Padahal aku masih kurang tau lingkungan sekolah.

Sansan!” tegur seseorang.

Aku menoleh ke sumber suara. Ternyata itu pak kepsek. “Ya, ada apa pak? Ada yang bisa saya bantu?”

Loh, seharusnya saya yang tanya kayak begitu. Kamu mau ke mana?” tanya sang kepsek.

Ke ruang etika,” jawabku.

Naik ke lantai dua, telusuri lorong ke lima. Ruang etika perempuan di ujung sendiri,” ujar pak Redi.

Aku menuruti saja perintahnya. Setelah aku masuk ke ruang etika, aku disambut gurunya, bu Dahlia. Ternyata dalam pelajaran etika siswa cowok dan cewek dipisah ruangan. Ini menyebabkan ruang etika selalu tentrem anyem. Bu Dahli bertanya namaku danmempersilahkanku duduk mengikuti lanjutan pelajaran.

Pelajaran etika mengajari cara bicara yang sopan bagi seorang wanita. Kita diajari cara menjawab pertanyaan dari kaum cowok. Bahkan kita diajari cara menolak ajakan kencan cowok. Dalam etika, seorang cewek dilarang mengungkapkan rasa cintanya mendahului cowok. Kata bu Dahlia itu sangat tidak sopan dan memalukan.

Ternyata aku baru tahu kalau seluruh warga sepuluh tiga adalah bangsawan Kizaiya. Pantas saja mereka berubah total bila di pelajaran etika. Mereka seakan menjadi para dewasa yang anggun berdarah biru.

Sehabis pelajaran etika kita keluar kelas dengan sopan dan tertib. Aku sampai heran. Bu Dahlia bolak-balik mengomeliku karena cara berjalanku yang menyerupai cowok. Ia juga menyuruhku bicara selembut cewek, Karen menurutnya nada bicaraku kasar.

Warga sepuluh tiga cewek dan cowok berkumpul di aula basket. Kita segera berganti baju olahraga. Lalu menanti guru olahraga yang kata Joko namanya pak Willy. Selama menanti cowok-cowok bermain basket dan ceweknya hanya duduk ngerumpi di kursi penonton.

Aku tak demen dengan acara membicarakan orang yang tak jelas. Aku bergabung dengan cowoknya utnuk bermain basket. Hal itu membuat kaum cewek heran dan kagum. Aku tak memperdulikan itu karena permainan telah dimulai.

Joko, Aldyn, Eric, Herman, dan aku satu tim. Aldyn melempar bola kearah Joko. Dengan gesit Joko mendribelnya berjalan ke aku lalu tanpa ba-bi-bu lagi Joko melemparnya ke arahku. Aku segera menangkapnya dan menshoot ke ring. Dengan sekali lompatan tinggi aku berhasil memasukkan bola ke ring. Timku bersorak menang.

Tepuk tangan pun mengalun serentak. Joko menggiring bola ke tengah lapangan. Ray merebutnya dan menggiringnya ke arah Rudy. Segera Aldy dan Eric menghalanginya. Di saat seperti itulah aku merebut bola itu dan melemparkannya ke Aldyn. Sementara itu Herman menunggu shoot dari Aldyn. Lalu Aldyn melempar bola ke Herman. Karena dari tim Ray sangat gesit dan ganas, Herman melemparnya ke arahku. Aku dan Joko mengiringya menuju tiang ring. Pada akhirnya aku meloncat bersama Joko. Aku melempar bola ke atas, Joko men-shootnya ke ring dan… masuk!

Riuh tepuka tangan kembali terdengar. Tapi pak Willy datang dan pertandingan terpaksa diakhiri. Kita disuruh baris oleh pak Willy. Setelah itu dipimpin pak Willy untuk melakukan pemanasan. Lalu kita diperntah untuk lari keluar sekolah untuk mengelilingi lapangan football.

Tepat saat bel istirahat terdengar, pelajaran olahraga pun selesai. Para siswa pun segera berganti pakaian. Lau menyrbu kantin untuk mengisi perut. Sungguh olahraga kali ini sangat melelahkan. Perutku sudah sangat kelaparan. Aku bisa mendengar kriyuk-kriyuknya.

Mariska menggandeng tanganku ke kantin. Joko tak ikut kita. Katanya ia ada remidi pelajaran fisika. Aku dan Mariska memilih bangku dekat jendela. Karena dari sini aku bisa melihat pemandangan.

saat menelan makananku, pandanganku jatuh pada seorang cowok yang mengenakan seragam sama sepertiku. Dia sangat keren dan tampangnya sangat royal dan so ksatriya banget. Disampingnya bergayut seorang cewek cantik yang mempesona.

Ris, kamu kenal ma cowok itu?” tanyaku pada Mariska.

Oh itu. Dia mah anak kaisar Kizaiya. Namanya Zie Everglot. Dia anak kelas sebelas,” jawab Mariska.

Trus ceweknya tuh siapanya?” aku masih bertanya.

His girlfriend. Namanya Serena Hu,” dengan senang hati Mariska menjawabnya.

Zie tuh orangnya baik?”

Tentu, dia sangat respek pada siapa saja.”

Hebat ya Serena! Cantik, ningrat ent dapet Zie.”

Who say Serena a Lady?”

Bukankah?”

Bukan. Serena warga biasa, bahkan ia kaum fakir. Ayahnya bekerja sebagai tukang sapu jalanan.”

Gimana ia bisa sekolah di sini?”

Tentu dengan bantuan Zie.”

Berarti Zie sangat baik.”

Perlu kamu tau, ayah Zie tidak menyukai Serena.”

Aku dan Mariska melanjutkan makan. Sesekali kulirik Zie yang asyik bersenda gurau dengan Serena. Zie terlihat sopan dan kalem. Ia sudah ketahuan ningratnya dari cara berjalan atau nada bicaranya. betapa beruntungnya Serena yang dicintai Zie.

Bel masuk pun terdengar. Seluruh murid berlarian menuju kelas masing-masing. Sepuluh satu, bagi ceweknya memasuki ruangan etika. Kini bu Dahlia sudah menyiapkan pelajaran bicara dengan pangeran.

Come on, girls! Perhatikan. Aku yakin pasti salah satu dari kalian akan menikah dengan pangeran Kizaiya,” kata bu Dahlia.

Aku sejenak teringat Zie yang dikantin. Bukankah ia pangeran Kizaiya yang sesungguhnya. Kata ayah kaisar Everglot hanya mempunyai dua putera. Sepatutnya kata-kata bu Dahlia ini ditujukan saat kelas Serena mengikuti pelajaran ini.

Cara jalanmu kurang pelan, Zhang,” tegur bu Dahlia.

Yes, madam.”

Dan kurasa potongan rambutmu berantakan. Perlu aku bantu merapikannya?”

Perlu kau tahu, ini potongan yang paling keren di Tokyo.”

Jangan terlalu kasar padaku.”

Aku melanjutkan dengan latihan bicara. Bolak balik aku disuruh mengulang dialog minum tea yang isinya itu- itu aja. Selanjutnya aku diajari cara menjawab setiap pertanyaan dari pangeran. Beruntunglah karena pangeran ini tak pernah tanya kapan aku bangun pagi ini.

Lebih sopan, Zhang,” tegur bu Dahlia lagi.

Yes.”

Senyum donk. Jangan galak, ntar pangerannya kabur.’

Itu bagus.”

Aku sangat lelah dengan pelajaran ini. Menguras waktu dan kesabaran. Setahuku akulah yang paling banya mendapat omelan dari bu Dahlia. Aku benar-benar tak kuasa menjalani pelajaran ini. Semua didikte, semua diatur, semua harus sopan, jangan terlalu kasar, de-el-el.

~~~~



Falling in love


Semakin hari semakin ku sering memikirkan Zie. Pangeran itu tak mau pergi dari mimpiku. Serena pun selau menghantui tidurku. Apa aku sedang jatuh cinta pada pangeran itu? It’s impossible. Walau pun papaku adalah orang kaya dan masih berstatus bangsawan.

Papaku bangsawan. Tapi bukan keturunan Kizaiya. Beliau adalah orang Jepang. Kakekku adalah adik dari perdana menteri Jepang periode lalu. Ibuku seorang dubes puteri untuk Filipina. Tapi kini beliau telah dipanggil ke hadapan Tuhan. Akibatnya aku seorang anak yang piatu dan kasar.

Woy, koq ngelamun?” tanya Mariska.

Gak koq,” jawabku bohong.

Duh, pake rahasia segala. Ada pa sih?”

Kayaknya aku dah falling in love deh.”

Cieeeh, bahasamu dewasa banget.”

Serius.”

Oh, ma siapa? Joko? Ray?”

Deu…, amit-amit lah you. Ma … Zie!”

Hah???!” Mariska kaget.

Gak usah lebai deh!”

Kamu gak bercanda kan?”

Ya enggaklah. Zie bener-bener perfect di mataku!”

Saat aku mengucapkan kalimat itu, Zie lewat di hadapanku. Baunya wangi dan khas kerajaan. Kulihat dia menghampiri Serena yang sepertinya sudah menuggunya. Zie langsung memeluknya dan menggandengnya pergi. Aku iri deh ma Serena.

Ih…, nyebelin kan Serena?” Mariska protes.

Bener kamu.”

♥♥

San, papa punya kabar bahagia loh!” seru papa saat makan malam.

Apaan, Pa?” aku antusias.

Kita akan menjadi bangsawan Kizaiya.”

Maksud papa?”

Kaisar Kizaiya ingin menjalin keluarga dengan kita.”

So?”

Dia ingin menjadikanmu tunangan puteranya.”

Hah???” aku gemetar. Belum terpikir olehku untuk tunangan. Apalagi dengan keluarga istana.

Tapi kamu gak keberatan kan?”

Keberatan donk, pa. aku kan masih muda.”

Loh itu bukan masalah, ini hanya tunangan.”

Entah apa yang ada di otakku saat itu, aku mengangguk. Aku hanya membayangkan Zie yang akan jadi tunanganku. Tapi akankah Zie yang jadi tunanganku? Bagaimana kalau saudaranya Zie?

Hari Minggu, aku dan papa pergi ke istana Kizaiya. Baru sampai di lobinya aja aku sudah berdecak kagum oleh bangunannya. Udah gede, unik, terawat, bersejarah lagi. Terhormat banget deh rasanya aku dapat memenuhi undangan kaisar ke sini.

Tiga penjaga mengantar aku dan ayahku ke ruang makan yang letaknya di lantai dua. Ruang makan itu sangat luas dan elite dengan meja marmer yang kinclong. Nampaknya kaisar Kizaiya sudah menunggu kehadiran kami. Ia memakai jas hitam dan sepatu coklat. Disampingnya berdiri dua cowok yang masih muda dan tampan memakai kemeja biru dan coklat. Zie salah satunya, ia memakai kemeja biru.

Selamat siang, kaisar,” sapa papaku.

Selamat siang juga. Mari duduk,” kaisar mempersilahkan.

Bagaimana kabar Anda?” tanya ayahku.

Tentu baik-baik saja. Ini puterimu?”

Ya. Namanya Sansan.”

Oh sudah besar rupanya puterimu. Dia anak tunggal, David?”

Ya, isteriku meninggal saat melahirkannya.”

Aku turut berduka cita, oh ya ini puteraku.”

Siapa nama mereka?”

Ini Kelvin,” ujar kaisar sambil menepuk bahu cowok berkemeja coklat, “dan ini Zie,” ia menepuk bahu Zie.

Kemudian makan siang dilanjutkan. Hidangannya enak-enak dan yang pasti mahal. Sajian yang disuguhkan merupakan makanan khas Kizaiya. Missal ayam bakar poker, es cisemould, nasi goreng kare, telur kukus jeruk, sashimi goreng kering. Pokoknya berbau Kizaiya yang setengah menganut budaya Jepang modern.

Usai makan siang, kaisar mengajak papa ke ruang presentasi untuk mengobrol, sedangkan aku diajak Kelvin dan Zie berjalan-jalan keliling istana. Hatiku bahagia sekali saat Zie menggandeng tanganku. Ia ramah sekali dan sangat menghargai aku bicara. Tak seperti Kelvin yang keliatannya liar dan bertolak belakang dengan Zie. Di sini sepertinya Zie mengeluarkan kemampuannya di bidang etika. Tapi aku tak bisa menerapkan pelajaran etika di sini. Menyebalkan.

Kamu sekolah dimana?” tanya Zie.

Deluxe,” jawabku.

Really? Kelas berapa?”

Hmmm, sepuluh tiga.”

Oooh, masih kelas atu toh. Aku juga sekolah di Deluxe, sepertimu. Tapi aku udah kelas dua.”

Duh Zie, kamu gak usah memperkenalkan dirimu seperti itu. Siapa sih yang gak kenal ma kamu? Cowok ganteng anak kaisar negeri elit. Aku udah kenal kamu.

Kamu tahu, kenapa kamu diundang ke sini?” tanya Zie.

Nggak tuh,” jawabku bohong.

Kamu akan ditunangkan dengan salah satu dari kami,” kata Zie.

Pertunangan yang seharusnya tak terjadi,” ucap Kelvin.

Sudahlah!” Zie membentak.

Dia adikmu?” tanyaku takut-takut.

Ya, dia kakak kandungku,” jawab Zie.

Kemudian aku, Zie, dan Kelvin duduk di sebuah bangku di taman bunga yang terletak di halaman depan istana. Aku bahagia dekat dengan Zie. Tapi saat aku lihat wajah Zie, ia sama sekali tak bahagia. Mungkin dia hanya ingin menghargaiku bukan mencintaiku.

Aku menghembuskan napas dalam-dalam dan khusyuk. Aku ingin tahu apakah Zie menginginkan seandainya bertunangan denganku? Sedangkan ia punya hubungan dengan Serena. Tentu ia tak mau, aku yakin. Zie tak akan mencampakkan Serena.

~~~~


Engagement


Mariska berulang kali berdecak kagum dengan ceritaku tentang pertemuanku dengan Zie. Ia mendukungku bila bertunangan dengan Zie. Ia jauga bercerita tentang kakak Zie yang kutemui kemarin. Ternyata Kelvin punya banyak kasus.

Beee, jangan tanya si Kelvin! Walau pun tuh cowok seorang pangeran, tapi kelakuannya tuh loh nyebelin be-ge-te. Dia tuh sering bikin onar di Deluxe ini,” begitu kata Mariska.

Hah? Dia sekolah di sini?”

Iya. Kelas duabelas satu.”

Lalu Zie lewat di depanku. Tak seperti biasanya yang ia selalu tak peduli padaku. Kali ini ia tersenyum padaku. Serena yang di sampingnya ikut tersenyum. Ia sama sekali tak cemburu. Yah emang sih buat apa cemburu. Toh Zie juga gak bakal tertarik padaku.

Malam harinya, aku dan papa ke istana lagi. Zie dan Kelvin udah siaga berdiri di samping kaisar. Aku dan papa diundang untuk makan malam.

Jadi sudah kami putuskan,” kata kaisar di tengah-tengah makan malam, aku sampai hampir tersedak kaget.

Untuk?” Kelvin antusias.

Aku dan tuan David Zhang akan mempertunangkan Sansan Zhang dengan anakku,” ia berhenti bicara dan melanjutkan, “Zie Everglot.”

Mendengar namanya disebut, Zie langsung batuk tersedak kulit kepiting. Ia segera ambil minum untuk menenangkan. Zie menarik nafas dalam-dalam dan mulai bicara.

Aku?” Zie seakan tak percaya.

Ya,” jawab kaisar, “Kau keberatan?”

Of course!” Zie membentak dan pergi keluar ruang makan.

Aku hanya duduk terdiam. Sudah aku bayangkan sejak dulu. Zie tak akan sudi bertunangan denganku. Apa lagi ia masih berpacaran dengan Serena. Aku merasa rendah di ruang ini. Secara tak langsung Zie telah membuat keluargaku malu, atau kebalikannya.

Kaisar menyuruh penjaga untuk mengejarnya. Tapi aku yang udah lelah dengan acara ini, berlari keluar istana. Tak peduli dengan panggilan papa, aku mencegat taxi. Segera kuambil jurusan pulang. Au ingin tidur dan melupakan malam ini.

♥♥

Mariska datang ke rumahku atas permintaanku. Tadi pagi aku tak masuk sekolah. Papa mengerti perasaanku, oleh sebab itu ia mengijinkanku. Sekaran sudah sore dan Mariska sedang sibuk merapikan rambutnya akibat berlari dari Deluxe ke rumahku. Kalau ia naik mobil, supirnya akan bilang ke papa Mariska bahwa ia keluyuran.

Hiks hiks hiks, Zie menolak pertunangan itu,” aku mulai mangadu.

Menolaknya? Atas dasar apa ia menolaknya?” tanya Mariska.

Ia tak perlu dasar utntuk melakukan itu,” jawabku, “dia seorang pangeran kan? Jadi dia bisa bertindak susuka hati.”

Tapi dia gak boleh berbuat kayak gitu dong.”

Mariska kasihan padaku. Ia memberi dukungan dan semangat. Lalu ia kembali ke Deluxe untuk menemui supirnya. Aku sendiri di kamar diiringi alunan musik pop dari Avril Lavigne. Pembantuku sedang sibuk di dapur untuk menyiapkan makan siang.

Dua bulan setelah itu, pertunangan benar-benar dilaksanakan. Zie sendiri katanya yang menyetujui. Aku tak percaya, mau dikemanain tuh si Serena? Apa mereka putus karena pertunangan ini? Aku tak tau pasti. Tapi saat aku dan Zie bertemu, ia tak terlihat bahagia.

Zie menginginkan pertunangan dilaksanakan di sekolah Deluxe. Kata Zie, ia ingin semua penghuni Deluxe tahu pertunangan ini. Aku tak mengerti apa yang sedang ia pikirkan. Bukankah seharusnya ia menyembunyikan pertunangan ini?

Semua sudah diatur oleh pihak kerajaan. Bahkan cincin pertunangannya pun bukan aku yang memilih. Tamu undangan telah datang ke aula Deluxe. Yang diundang adalah murid kelas 1 dan 2. mereka memakai gaundan jas terbaik yang mereka punya.

Pesta pertunangan dimulai dengan meriah. Deluxe dijaga ketat oleh polisi karena ini menyangkut keselamatan kaisar. Setelah itu kaisar memberi sambutan. Sesi inti pun tiba, pemasangan cincin. Dan setelah kulihat ternyata cincin tunangan itu amatlah indah. Lingkaran emas putih dengan berlian biru dan grafit hitam.

Zie dan aku naik ke panggung. Ia menggenggam tanganku lembut. Dengan senyum manis ia mesukkan cincin itu ke jariku, begitu pula aku. Aku kaget karena ternyata banyak wartawan, kamera, artis, pejabat kerajaan, dan orang penting lainnya yang datang ke Deluxe.

Zie dan aku menunjukkan cincin kami ke hadapan tamu. Semua bersorak dan bertepuk senang. Kemudian kami turun dan pesta dilanjutkan. Aku mencari-cari Serena di Aula itu. Aku ingin tahu perasaan gadis itu melihat pacarnya bertunangan dengan gadis lain.

Cari siapa?” Zie bertanya.

Eh enggak koq,” jawabku. “Mana Serena?”

Apa pedulimu?”

Aku kaget sekali mendengar ucapan Zie yang barusan. Nadanya tinggi dan membuatku sakit hati. Bukankah kelas 2 juga diajarin pelajaran etika by bu Dahlia?

Sekarang kan kamu dah dapet apa yang kamu inginkan?” Zie kembali berkata.

Apa maksud kamu?”

Dengar ini, nona Zhang! Walaupun sekarang kita telah bertunangan, aku tak akan pernah menganggapmu sebagai tunanganku! Karena pertunangan ini adalah kepentingan kerajaan dan aku harus melakukan ini! Jadi sekarang kau sudah puas kan!” Zie membentakku.

Kepentingan kerajaan?”

Ya. Kaisar ingin kerajaan ini mendapat pandangan sama di dunia internasional dengan menjalin hubungan bersama bangsawan jepang. Ayahmu dan kaisar akhirnya mengadakan perjanjian. Sekali lagi ini demi kerajaan. Pertunangan ini bukan karena cinta!”

Tak terasa aku telah menitikkan air mata. “Sadarkah kamu telah menyakiti aku?”

So you made my love is broken!”

Seketika itu para wartawan dan kamera menghampiri kami. Aku segera menghapus air mataku. Zie menggandeng tanganku, seakan-akan tak ada yang terjadi antara kita. Para wartawan itu berebut bertanya pada kami yang menurut mereka adalah pasangan serasi.

Zie yang sudah berpengalaman di bidang ini, terus membual dengan sanjungan yang bikin aku muntah. Parahnya lagi para wartawan itu meminta pose manisku dengan Zie. Kami langsung berpandangan kaget. Tapi ini demi public dan reputasi, kita melakukannya. Ini menyakitkan.

~~~~

The quarrel


Sejak pertunangan itu aku tinggal di istana bersama papaku, kaisar, Zie, Kelvin dan para pengawal. Walupun aku dan Zie bertunangan, tak ada satu pun peraturan yang mengikat kita.bahkan di istana kita jarang bicara. Itu karena aku dan Zie bertengkar.

Aku dah gak tahan,” keluhku pada Mariska dan Joko.

Kamu sabar aja. Emang sih ku denger-denger Zie ma Serena belum putus,” kata Joko.

Iya, San. Kamu harus buat perhitungan ma mereka. Jangan mau dipermainin ma mereka,” ujar Mariska.

Mendengar itu aku tentu kaget. Tapi juga lega, karena aku tak seluruhnya membuat hubungan Zie rusak. Tapi dengan begitu aku tak bisa memiliki Zie. Tapi selayaknya aku memisahkan mereka. Pulang dari sekolah aku menemui Zie di kebun jeruk. Ia terlihat sedang mengerjakan tugas dengan laptopnya. Nampak ia kaget dengan kehadiranku.

Mau apa?” tanyanya ketus.

Aku punya permintaan, Zie,” jawabku.

Apa lagi?”

Kamu masih bersama Serena?” tanyaku.

Kalo iya, napa?”

Kita telah bertunangan, Zie.”

Kamu lupa ya? Aku gak pernah nganggap kamu sebagai tunanganku. So jangan pernah ganggu urusanku!”

Tapi seharus

Kamu ke sini Cuma mau ngomong itu?”

Aku benci kamu, itu yang mau kuomongin!”

I hate you too.”

Aku meninggalkan Zie di sana. Air mataku masih menggenang siap untuk menetes. Kenapa Zie tak pernah menganggapku? Apa dia tak pernah belajar untuk menerima kenyataan? Kalau begini jadinya lebih baik aku tak pernah bertunangan dengannya.

♥♥

Lab IPA penuh sesak oleh kelas sepuluh tiga. Kita mengikuti pelajaran fisika. Bu Faiy, sebagai guru fisika mengajari instruksi untuk membuat berbagai compound dari element-element kimia. Kita dibagi jadi enam kelompok satu kelompok ada empat anak. Aku satu kelompok dengan Kim, Jonas dan Liun.

Eh dari pada Cuma bikin salju, kita bikin matahari yuk!” ajak Jonas bisik-bisik di telingaku.

Ngawur! Mana bisa?” aku menoyor jidatnya.

Beee, cewek Jepang! Ngakunya aja negeri matahari terbit! Eh buat matahari aja gak tau!” Jonas mengejekku.

Emangnya gimana caranya?” aku mulai penasaran.

Heh, ngapain kalian?” tanya Kim yang tau kita lagi ngobrol.

Bikin matahari,” jawabku.

Ha??? Aku ikut donk!” pinta Kim.

Eh, aku juga!” Liun ikut-ikut.

Oke!”

Jadi kelompokku memasukkan beberapa spiritus, baking soda, helium, dan nitrogen ke dalam gelas reaksi. Bau yang dihasikan sungguh tidak mengenakkan hidung. Aku disuruh mengambil bola kristal dari gudang. Kim meminjam korek api dari kelompok Ray. Jonas dan Liun mencelupkan sumbu petasan ke botol minyak gas. Bola tennis dimasukkan ke dalam gelas reaksi. Lalu Kim mengikatnya dengan sumbu petasan. Kemudian Jonas dan aku segera menyalakan korek api. Sumbu itu terbakar dan api mulai menjalar menuju gelas reaksi.

Woy tutup kupingmu!” perintah Jonas.

BLUUUAAARGGGH!!!

Seketika itu juga lab IPA heboh dengan suara jerit dan tawa anak-anak. Sampai-sampai suara ledakan tadi terdengar ke ruangan-ruangan yang ada di sekitar kelas. Bu Faiy langsung pingsan dan digotong ke ruang UKS. Sempat kulihat bola tennis tadi terbakar api yang sangat besar. Anehnya gak hangus-hangus. Mungkin ini yang dimaksud Jonas matahari. Ledakan tadi cukup membuat meja hangus, gelas reaksi musnah, tawa sekelas, dan pecahnya ubin Lab. Sungguh mengesankan.

♥♥

Oh, jadi kelasmu yang membuat ledakan tadi?” tanya Serena.

Yap,” jawabku.

O ya, ada apa kamu pingin ngomong ma aku?” tanya Serena.

Sopan banget dia, pantes Zie betah. Tapi kalau dia denger permintaanku ini, masihkan ia sopan?

Plis, jauhin Zie,” aku memohon.

Raut wajahnya berubah jadi kusut dan merah. Tapi tak ada kesan marah atau terganggu. Dengan satu tarikan nafas yang panjang, dia menjawab, “Kamu sadar, selama ini Zie sangat perhatian ama kamu.”

Nggak, kamulah yang selalu dipikirkannya,” kataku.

Tiap dia menemuiku, yang diobrolin Cuma kamu. Bukan kaisar ataupun Kelvin. Dulu, yang diomongonnya cuma permaisuri, walaupun sudah tiada. Kini dia selalu ngobrolin kamu,” Serena menjelaskan.

Gak mungkin. Di istana aku dan Zie selalu tengkar. Tiada hari tanpa makian atau usiran,” keluhku.

Kamu tau, kenapa tadi kamu gak dihukum karena meledakkan Lab IPA? Zie membelamu,” Serena meyakinkan.

Tapi kenapa Zie gak pernah menunjukkan secara langsung kalau dia perhatian?” tanyaku.

Serena menjawab, “Zie menilaimu sebagai adik. Ia menggapmu seperti anak kecil yang gak tau apa-apa. Tapi pertunangan itu yang menyiksanya. Aku gak tega untuk putus dengannya.”

Gak tega apa apa gak mau?”

Dua-duanya sih.”

Kemaruk!”

Tapi, suatu saat Zie pasti bisa menganggapmu sebagai tunangan.”

Jika suatu saat itu tiba, aku sudah mati!”

~~~~


Change


Kamu mau aku berubah?” tanya Zie di istana.

Tentu,” jawaabku.

Maka kamu juga harus berubah. Jadilah puteri yang kuinginkan. Yang lembut dan intelek.”

Bukankah aku sudah seperti itu?”

Dari Hongkong! Kamu tuh tomboy dan kasar.”

Serena lembut?”

Menurutmu? Yang jelas, dia gak kayak kamu!”

Hanya itu persyaratanmu?”

Gak juga. Kamu harus cantik dan bisa dansa waltz.”

Jadi Serena seperti itu?”

Tidak, Serena cantik tapi dia gak bisa dansa sama sekali. Dan kuharap seorang puteri gak seperti dia.”

♥♥

Pelankan langkahmu, Zhang!” omel bu Dahlia.

Okay!”

Yap, aku sedang mengikuti kelas tambahan untuk ethics dari bu Dahlia. Sekarang udah jam dua siang dan seluruh murid telah pulang, kecuali yang masih berkepentingan. Aku memohon pada bu Dahlia untuk mengajariku. Ini kulakukan demi Zie. Awas aja tuh cowok kalau gak menghargaiku.

Aku ditemani Mariska, tapi dia sedang pelatihan ballet di Gym sekolah. Kaya banget nih sekolah punya Gym segala. Apalagi pelatihnya didatangkan dari luar negeri.

Saat berbicara dengan pangeran, tegakkan kepalamu!” bentak bu Dahlia sambil menoyor jidatku.

Aw! Sakit!”

Makanya yang benar!”

Ternyata saat aku harus bicara dengan pangeran, aku tak boleh sering menatap matanya. Tapi bukankah itu inti dari suatu pembicaraan? Aku juga tak boleh membiarkan pangeran bicara sendiri, tak digubris. Juga kalau aku diajak sang pangeran, aku tak boleh menolaknya. Kata bu Dahlia itu gak sopan. Lalu siapa sih yang akan menolak ajakan pangeran sekeren Zie? Yang ada juga Zie yang nolak!

Usai pelatihan dari bu Dahlia, aku diajak Mariska ke salon. Rambutku dirapikan bagian depannya. Itukan poni kesayanganku, kini aku tak punya poni indah lagi. Wajahku dipoles dan dimasker bengkuang. Dingin dan nyaman sekali. Kukuku dirapikan dan dibeningkan. Cat kuku yang telah kukenakan dikeruk semua. Kata bu Dahlia, seorang puteri tak boleh mempunyai kuku yang panjang dan berwarna.

Wih…, rambutmu keren tuh!” puji Mariska.

Ih, ini mah jadul!” hinaku.

Setelah itu aku didandani bak puteri sungguhan. Baru kali ini aku pakai eyeshadow, dan rasanya gatal. Bibirku dilumeri lipstick orange, yang membuat aku gak pe-de untuk bicara. Yang lebih buruknya mereka memoleskan perona pipi. Apa aku sudah mirip dakocan?!

Mariska memilihkan baju dan asesoris buatku. Pegawai salon menyuruhku ganti baju. Kini aku mengenakan sleeveless motif blue polka dot, dan black tight. Kakiku sudah mengenakan ankle boat warna biru laut. Mariska menyuruhku bercermin.

Aku segera melakukannya. Kulihat bayanganku di cermin, sangat cantik. Tak ada poni yang mengurai panjang. Yang ada hanya poni indah dengan jepit biru laut. Aku begitu mengagumi sosokku sekarang. Aku benar-benar tampak seperti puteri.

Wah…, keren kan?” puji pegawai salon.

♥♥

Aku mengetuk kamar Zie. Cukup lama menunggu Zie berkenan membukakan pintu. Akhirnya Zie mau keluar dan menemuiku. Ia sangat terkesima melihat penampilanku yang berubah. Apalagi gaya pakaianku yang kini agak feminism.

Ke taman yuk!” ajakku pada Zie.

Zie mengangguk pelan dan mealngkah disampingku menuju taman. Tapi kali ini ia agak tenang dan wajahnya tak ketus lagi.

Kamu serius mau berubah?” tanya Zie saat sudah sampai di taman.

Kenapa gak? Aku serius ingin jadi puteri,” jawabku.

Aku suka cara jalanmu,” komentar Zie.

Mirip ama Serena ya?”

Nggak.”

Kalo gitu, kenapa suka?”

Ah, udah ah!” Zie mengelak, “Jadi kamu udah bisa dansa waltz?” tanya Zie menatapku.

Sesuai denagan ajaran bu Dahlia, aku tak terlalu menatap matanya. “Gak, maksudku belum. Gak ada yang ngajarin,” jawabku.

Kamu tau gak, aku kangen Serena.”

Huh, lagi-lagi Serena. Kenapa Zie selalu memikirkan cewek itu? Tak adakah ruang hatinya yang tersisa untukku? Walau pun mereka berjauhan, mereka selalu damai. Tapi, aku dan Zie langka sekali ada adegan damai di antara kita, sekali pun kita tunangan.

Emang di sekolah kalian gak ketemuan?”

Gak.”

Loh, kenapa bisa begitu?”

Serena takut kena marah kamu lagi.”

Aku kan cuma anak kecil.”

Ya, anak kecil yang jadi tunanganku.”

Humph…, kamu gak suka bersamaku?”

Kamu pikir, aku akan suka?”

Setidaknya, belajarlah mencintaiku,” kataku sambil menahan air mata yang siap tumpah.

Tidak bisa dan takkan pernah.”

Okey, kembalilah dengan Serena!”

Mungkin tidak bisa.”

Kenapa? Gara-gara aku?”

Bukan, Serena terkena penyakit DBD.”

Zie, gak usah bercanda deh!”

Aku serius!”

Kamu benar-benar cinta padanya kan?”

Iya.”

Kalau begitu, jangan tinggalin dia.”

Kamu gimana?”

Sejak kapan kau peduli padaku?” ejekku, “Aku tak apa-apa.”

Thanks, udah mau mengerti aku, San.”

Sama-sama.”

Nanti malam aku akan kabur dari istana. Kamu jangan bilang-bilang ya? Tenang, aku akan kabarimu setelahnya.”

Iya. Zie, salamkan aku untuk Serena ya?”

Okay, boss!”

Aku meninggalkan Zie di taman. Memang gitu biasanya aku dan Zie. Berangkat bersama, pulang sendiri-sendiri. Hatiku sangat sedih dengan kenyataan ini. Tapi aku tak boleh menghentikan usaha berubahku. Aku akan sepenuhnya berubah. Mungkin dengan begitu Zie bisa mempertimbangkan lagi rencanaya dengan Serena.

~~~~



Finding Zie


Zie menghilang! Itu bukan sesuatu yang heboh bagiku. Tapi bagi Kizaiya itu adalah bencana. Kaisar amat sangat malu dan sedih. Kelvin malah tak peduli dengan kepergian Zie. Selebaran untuk pencarian Zie telah tersebar. Hadiah yang diberikan juga tak tanggung-tanggung. Uantuk satu Zie berharga dua puluh ribu dollar Kizaiya. Sebenarnya satu dollar Kizaiya sama dengan Rp. 9850.

Deluxe pun gempar dibuat Zie. Yang pertama, Zie hilang dengan salah satu asset Negara. Yaitu salah satu saham perusahaan kaisar. Kedua, Zie adalah tunanganku dan ia sama sekali tak mengajakku ikut pergi. Ketiga, Zie pergi dengan Serena, terbukti karena Serena juga tak hadir di Deluxe. Apa yang kau pikirkan bila tunanganmu pergi dengan wanita lain?

Aku turut prihatin, San,” komentar Joko.

Thanks,” sahutku.

Tapi, aku curiga nih,” tambah Joko.

What?” tanya Mariska.

Zie gak mungkin pergi tanpa memberitahu kamu,” ujar Joko sambil mengelus-elus dagunya, “Kamu pasti tahu kan?”

Ceileh…, gayamu dah kayak detektif aja!” protesku.

Tapi bener juga kata Joko,” kata Mariska.

Saat ini kita sedang berbicara di kantin sekolah. Karena ini sudah waktu pulang, kantin jadi sepi. Hanya ada satu dua bangku yang terisi. Sebenarnya kita berniat pulang. Tapi karena aku meminta mereka mengajariku dansa, mereka tetep tinggal.

Ada sesuatu yang kamu sembunyiin?” selidik Joko.

Nggak koq.”

Sansan, kamu gak usah bohong,” kata Joko.

Plis, jujur aja ke kita!” paksa Mariska.

Iya, aku udah jujur koq.”

Pasti ada yang kamu sembunyiin. Aku yakin itu!”

Joko dan Mariska terus mendesakku agar mengatakan sesuatu. Tapi Zie kan mempercayakan rahasia itu padaku. Aku tak boleh membocorkannya. Itu artinya aku akan mengkhianati Zie. Tapi kalau gak bilang, itu juga akan membuatku sedih.

Akhirnya dengan sedikit terdorong hati nurani atau bukan, aku memberi tahu Mariska dan Joko tentang Zie. Ya sebatas yang kutahu. Karena aku gak tahu Zie dimana sekarang, ya aku gak bilang. Mereka sangat terkejut mendengar ceritaku yang mengizinkan Zie pergi. Kata mereka, tunangan macam apa aku ini.

Setelah mendengar wejangan-wejangan dari mereka, aku diajar dansa. Ternyata berdansa itu adalah kekhasan bangsawan Kizaiya. Kata Joko pula di Kizaiya kalau bukan bangsawan tidak boleh berdansa. Sungguh tak adil kan. Lalu bagaimana halnya bila Serena ingin berdansa dengan Zie? Apakah ia harus menikah dulu dengan bangsawan?

Latihan dansa memang sulit buatku. Tapi kulihat Mariska dan Joko yang berdansa, mereka sama sekali tak kikuk ataupun canggung. Kaki dihentakkan, tangan diayunkan, badan dibungkukkan, de-el-el. Dansa biasa aja aku gak bisa, apa lagi dansa waltz. Irama dansa itukan pelan-cepat-cepat sekali. Bisa pegel nih body.

♥♥

Pagi yang cerah ini aku sudah berada di dalam mobil Joko. Mariska, Joko dan aku akan mencari keberadaan Zie. Dengan bantuan transport dari Joko, bantuan konsumsi dari Mariska, dan informasi dariku kita mencari Zie. Hanya Zie yang saat itu kami pikirkan.

Kami mendatangi rumah Serena yang letaknya di samping pabrik susu. Rumah itu tak jelek untuk seorang kekasih Zie. Tapi waktu kita tanya ayahnya, Serena sedang dalam masa pengobatan di kota Nakiwa. Kata ayahnya juga, Serena diantar Zie Everglot.

Tanpa mengulur banyak waktu, kami segera meluncur ke kota Nakiwa. Dalam perjalanan, kita banyak makan juga. Kebetulan Mariska tak pernah pelit berbagi makanan. Perjalanan dari Grivan ke Nakiwa memakan waktu empat jam. Itu pun dengan kecepatan penuh.

Sampai di Nakiwa, kita segera menuju rumah sakit St. Sherrif. Kata papa rumah sakit itu adalah rumah sakit terlengkap di Kizaiya. Mungkin Zie membawa Serena ke situ. Tapi buat apa? Bukankah di Grivan ada rumah sakit yang bisa merawat pasien DBD? Tak perlulah jauh-jauh ke Nakiwa. Adakah tujuan Zie yang lain, selain menyembuhkan Serena?

Seperti yang sudah kuduga, tak ada pasien atas nama Zie ataupun Serena. Rumah sakit itu tak punya pasien DBD. Kita melanjutkan perjalanan ke rumah sakit Olympus. Menurut Mariska, disitu adalah tempat yang strategis untuk Zie dan Serena. Alasannya, disamping rumah sakit itu ada restaurant mewah yang romantis.

Tak ada hubungannya! Benar saja, di rumah sakit itu tak ada pasien DBD. Kita menuju rumah sakit Maria Scope. Di situ ternyata hanya merawat pasien kanker otak. Ih, menyeramkan. Jadi kita langsung cabut. Sedang apakah Zie dan Serena? Kawin lari?

Aku mengusir pikiran itu dari otakku. Segera kutinggalkan rumah sakit itu. Karena hari sudah malam, kami menginap di hotel Jihay yang terletak di pusat kota Nakiwa. Aku satu kamar dengan Mariska, sementara Joko hanya sendiri.

Saat aku makan malam dengan Mariska dan Joko, Zie menelpon ke ponselku. Lekas saja kuangkat dengan semangat.

Hallo, Zie?”

Ya, apa kabar, San?” tanya Zie.

Aku baik-baik aja. Kamu? Bagaimana dengan Serena?”

Kita semua baik-baik aja koq.”

Syukurlah.”

San, aku tahu kamu dan kedua temanmu sedang ada di Nakiwa. Mencariku kan? Pulanglah! Aku tak akan pernah kembali ke Grivan. Hentikan usaha sia-sia kalian secepatnya.”

Kamu benar. Tapi kita akan terus mencarimu. Aku baru sadar kalau aku sangat membutuhkanmu. Kaisar mencari-carimu, Zie. Kasihan beliau.”

Lalu, tak kasihan pada Serena?”

Aku akan panggilkan suster untuk merawatnya. Dan kau bisa meninggalkannya kan?”

Aku ada di depan restaurant.”

Mendengar itu, kami bergegas keluar restaurant. Nampaklah sosok Zie dan disampingnya terlihat Serena yang pucat. Tapi penampilan Zie tak bisa menyamarkan identitasnya sebagai pangeran. Kami menghampiri mereka yang sedang berdiri. Tapi Zie menarik Serena menjauh. Tanpa kami duga, Zie menggendong Serena masuk mobilnya. Dia melaju keluar area restaurant.

Kami yang kaget langsung masuk ke mobil Joko. Segera Joko mengejar mobil Zie yang sudah jauh. Tapi untung saja kami tak kehilangan jejaknya. Kami sama sekali tak tahu kemana Zie akan membawa Serena. Laju mobil Joko semakin cepat.

~~~~


Sacrificed


Mobil Zie mengarah ke bibir tebing. Kami masih terus mengikutinya. Tapi sepertinya Zie tak berniat untuk menghentikan mobilnya. Padahal bibir tebing itu cuku tipis dan dapat menjatuhkan mobilnya.

Cuaca tak mendukung aksi kita. Hujan lebat pun mengguyur Nakiwa. Jalanan menjadi sangat licin. Dan kalau Joko dan Zie tak berhati-hati, tamatlah riwayat kita jatuh ke jurang.

Hingga sampai di paling ujung bibir tebing, Zie menghentikan mobilnya. Begitu pula Joko, kami pun turun dari mobil dan menghampiri mobil Zie. Aku menggedor-gedor kaca mobilnya. Akhirnya Zie dan Serena keluar dari mobil. Tapi wajah Serena sangat pucat dan letih.

Hujan membasahi tubuh kita semua. Udara dingin menusuk tulang kami. Penerangan tak cukup jelas di sini. Karena ini termasuk daerah pinggiran kota Nakiwa. Zie memeluk Serena penuh kasih.

Aku menyerah,” kata Zie.

Untuk apa?” tanya Joko.

Serena. Ia sangat dingin, aku takut,” jawab Zie.

Kulihat Serena masih mentapku ringan dengan matanya. Wajah ayunya kini terlihat abu-abu, entah karena kedinginan atau memang cahaya yang kurang memadai. Tubuhnya bergetar tanda ia kedinginan.

Masuk mobilku!” perintah Joko.

Nggak!” Serena tiba-tiba berteriak.

Serena,” ucap Mariska datar.

Aku ingin melihat Zie dan Sansan berdansa,” pinta Serena.

Okay, tapi jangan di sini,” bujukku.

Aku ingin di sini, San,” Serena memohon.

Baiklah, setel musiknya,” perintah Zie.

Mariska segera berlari ke mobil Joko. Ia kembali dengan sebuah tip kecil. Kemudian ia menyetelkan kaset musik dansa waltz. Zie melepas pelukannya pada Serena. Ia menghampiriku dengan canggung. Gantian Mariska yang memeluk Serena agar tetap hangat.

Aku dan Zie sama-sama membungkuk. Lalu Zie menyodorkan tangannya ke arahku. Aku menyambutnya dengan lembut. Duh, aku belum bisa berdansa dengan bagus lagi. Sekarang aku harus berdansa dalam kondisi yang parah. Hujan deras sekali.

Kita mulai berdansa pada irama cepat. Zie memegang pinggangku, sementara aku berputar di tempat. Lalu Zie bergerak ke kanan, aku ke kiri. Gerakan kaki kita membuat air genangan berkecipak-kecipuk. Irama semakin cepat, begitu pula dansa kita.

Akhirnya dansa ini berakhir dengan aku bergelayut di sisi tangan Zie. Serena, Mariska dan Joko bertepuk tangan dan bersorak. Hey, ini bukan saatnya untuk berdansa, kawan! Zie segera menghampiri Serena dan memeluknya kembali.

Mariska mematikan tipnya dan mengembalikan ke mobil Joko. Aku pun menghampiri Serena yang semakin lemah. Aku, Joko, Mariska dan Zie mengerubungi Serena.

Zie, sebenarnya Serena kenapa?” tanyaku.

Sudah kubilang, DBD. Tapi tak ada rumah sakit yang mau menerima kita dengan alasan tak mau berurusan dengan kaisar,” jawab Zie.

Zie, kepalaku sakit,” keluh Serena.

Masuk mobil yuk!” ajak Joko.

Tidak mau,” bantah Serena.

Bertahanlah, Serena,” ujar Zie.

Hujan tak kunjung reda, malah semakin deras. Tak ada satu pun dari kita yang masuk mobil atau berteduh. Semua di luar menunggu Serena. Tak mikir kalu itu akan memperburuk keadaan Serena. Sekarang bibir Serena benar-benar abu-abu.

Zie, kamu terlalu baik buatku,” ucap Serena.

Kamulah yang terlalu sabar padaku,” kata Zie.

Aku tak pantas untukmu. Kamu terlalu bagus buatku. Kamu bangsawan, Zie. But I’m a pauper.”

Bagiku kau adalah ratuku.”

Cintailah Sansan.”

Tak bisa. Cintaku hanya untukmu.”

Dan jika aku meninggal? Belajarlah untuk mengerti.”

Aku hanya mencintaimu.”

Kamu bodoh, Zie. Aku tak ditakdirkan untukmu. Kitalah yang memaksa semua ini. Kamu tak bersyukur, Tuhan telah memberikan Sansan yang akan terus di sisismu.”

Tuhan tak menyayangiku! Ia mengambil mamaku!”

Tidak, Zie! Ia menyayangimu, sangat. Sekarang, bila Tuhan mengambil nyawaku, itu bukan berarti Dia jahat. Dia hanya ingin yang terbaik buatmu. Dan aku bukan yang terbaik.”

Zie…,” lirihku.

Serena kembali berujar, “Cintai dia, dia belahan jiwamu. Biar aku yang mengalah, aku bisa terima itu.”

Serena!”

Belajarlah menerima kenyataan. Belajarlah untuk mencintai Sansan.”

Tapi…,”

Pengorbanan itu perlu…,” kata Serena amat pelan.

Itu kata yang terakhir Serena ucapkan. Wajahnya semakin pucat. Aku memegangi tangannya, detak nadinya sama sekali tak ada. Matanya telah tertutup rapat. Mariska memeriksa detak jantungnya, berhenti juga. Aku menggeleng tak percaya.

Serenaaa!!!” Zie berteriak keras. Ia mengguncang-guncang tubuh Serena yang telah tak bernyawa lagi.

Kami berempat menangis dan meraungi Serena. Ia telah pergi untuk selamanya meninggalkan kita. Zie masih memeluk jazad Serena yang dingin. Aku sangat sedih dengan kepergian Serena. Tapi kemudian Zie melepas pelukannya pada Serena. Ia memelukku erat.

Maafkan aku yang tak pernah menganggapmu, San.”

Tak apa-apa.”

Mulai sekarang aku akan mencintaimu. Aku akan belajar untuk itu. Akan membuka lembaran yang baru. Dan jadilah puteri di hatiku. Puteri Kizaiya. I’ll love you.”

Thanks, Zie,” aku menangis haru.

Serena, akan kuingat selalu pengorbananmu ini. Terima kasih, Tuhan. Akan kujaga perasaan ini.


Tamat